Minggu, 26 Maret 2017

Pilih KPR yang Sesuai Penghasilan

Pekerjaan sudah tetap, penghasilan pun memadai. Selanjutnya, punya tempat tinggal pribadi adalah salah satu kebutuhan primer yang perlu Anda wujudkan. Selain menunjukkan kedewasaan, rumah atau apartemen juga akan menjadi investasi yang baik di masa depan.


Tetapi seiring berjalannya waktu, inflasi yang fluktuatif, dan faktor eksternal lainnya, harga properti kian melangit setiap tahun. Fenomena itu pun makin terasa berat jika mengingat penghasilan yang didapat tak sebanding dengan peningkatan biaya.

Dengan situasi tersebut, bagaimana caranya bisa memiliki hunian idaman? Inilah saatnya Anda mempertimbangkan opsi KPR. Ada banyak program KPR yang ditawarkan oleh bank. Yang perlu Anda cermati adalah menyesuaikan pinjaman dengan penghasilan per bulan.

Siap Secara Finansial

Saat memilih KPR, sesuaikan jumlah pinjaman dengan gaji Anda (dan mungkin bersama pasangan). Hal ini penting, agar terhindar dari beban hutang yang membelit.
Sebab, ketika mengajukan KPR, Anda tidak hanya membayar cicilan rumah. Tapi juga disertai dengan biaya administrasi dan down payment yang harus dibayar di awal untuk ‘mengunci’ pilihan rumah.

Besarnya down payment yang harus Anda keluarkan adalah 30% dari nilai properti yang ingin dibeli. Jumlah tersebut sesuai dengan surat edaran resmi yang dirilis Bank Indonesia pada 2013 silam.


Hal lain yang perlu diperhatikan selain perbandingan program KPR dari beberapa bank yaitu, relasi Anda dengan bank. Jangan sampai Anda masuk ke dalam daftar hitam bank karena ada tunggakan pinjaman yang pelunasannya macet.
Bukan tidak mungkin bank tempat Anda mengajukan permohonan KPR akan melakukan cross-check status dengan bank tempat Anda menabung (apabila berbeda).


Pilih Hunian Sebelum KPR


Sebelum mengajukan pinjaman KPR, sebaiknya Anda telah lebih dulu mengetahui wujud hunian yang diidamkan. Apakah itu rumah tanah atau berupa unit apartemen?
Rumah tanah menjadi pilihan yang stabil karena seluruh bangunan dan tanahnya akan menjadi milik Anda. Namun, dengan tingkat kepadatan penduduk saat ini, rumah di pusat kota pastilah berharga mahal. Pilihan rumah dengan harga terjangkau hanya ada di pinggir kota yang lokasinya jauh dari pusat kegiatan.
Sementara itu, apartemen bisa menjadi opsi untuk Anda yang lebih praktis. Sebab, biasanya lokasi apartemen dekat dengan pusat kota ataupun sarana transportasi yang cukup ideal.
Meski begitu, harga apartemen yang bisa menampung banyak orang biasanya cukup mahal. Kekurangan lainnya, Anda hanya memiliki hak guna bangunan dari unit yang Anda tinggali tanpa tanah yang dipijakinya.


Cermati Anggaran Sesuaikan Pinjaman


Calon tempat tinggal idaman sudah dapat. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan budget dengan pinjaman KPR.
Jumlah bunga pinjaman KPR akan berubah-ubah sesuai kondisi ekonomi negara. Tetapi tidak sedikit bank yang menyediakan pinjaman KPR dengan bunga rendah.
Jika pemasukan Anda setiap bulan tergolong pemasukan tetap, mungkin Anda bisa memilih pinjaman dengan masa kredit yang lebih pendek agar tidak terlalu lama berutang.
Namun, jika penghasilan Anda tidak tetap setiap bulannya, akan lebih disarankan untuk memilih cicilan dengan bunga rendah dan jangka waktu yang lebih panjang. Perhitungkan besarnya cicilan dengan pemasukan Anda. Lebih bijak jika besarnya cicilan sesuai dengan jumlah uang yang sudah Anda tabung.

Dengan begitu, selagi uang tabungan dipakai sebagian untuk membayar cicilan di beberapa bulan awal, Anda dan pasangan mendapatkan kesempatan mengumpulkan uang untuk cicilan bulan-bulan berikutnya.
Tentunya sistem cicilan per bulan ini akan lebih ringan, jika Anda sudah melunasi biaya administrasi dan down payment-nya.